Mengutip kata-kata dari Bill Gould :
“School never teach us how to think
They only teach us what to think”
yang berarti “sekolah tidak pernah mengajarkan bagaimana cara memikirkannya, mereka hanya mengajarkan apa yang bisa kita pikirkan”
Otak ajaib kita, komputer dengan 1 triliun processor
Kita dikaruniai Tuhan dengan sebuah organ pemikir yang mempunyai potensi kekuatan yang luar biasa. Ada minimal 1 triliun sel otak (jumlah ini kira-kira 160 kali jumlah orang yang ada di dunia saat ini) yang siap bekerja untuk kita. Bayangkan seekor lebah madu yang hanya mempunyai 5000 sel otak saja mampu terbang jauh (tanpa GPS) untuk mencari nektar dan kembali ke sarang untuk memproduksi madu, mampu membuat rumah dengan rancangan demikian rumit, mampu melakukan koordinasi dengan ribuan ”teman-teman” lebahnya untuk menjaga ”kinerja pemerintahan” pada sarangnya (yang tentunya dengan berbagai masalah yang harus dipecahkan), bagaimana seharusnya dengan manusia yang mempunyai 1 triliun?
Bukannya kita manusia tidak mampu menyaingi lebah, ataupun tikus (yang mempunyai 5 juta sel) atau simpanse (yang mempunyai sekitar 10 juta sel), tetapi keberhentian berpikir kita lebih karena kita umumnya belum terlatih dengan baik untuk berpikir, dan memang dasar-dasar teori untuk berpikir tidak banyak dibahas di dalam dinding-dinding sekolah formal (termasuk di kampus). Benar kata Bill Gould.
SKAMPER
SKAMPER adalah sebuah daftar pertanyaan yang sangat ampuh untuk memicu pemunculan ide-ide baru, cara-cara baru dan pola-pola baru. SKAMPER diperkenalkan oleh Alex Osborn dan diperkaya oleh Bob Eberle, dan merupakan singkatan dari:
S untuk Substitusi ? Apa yang bisa diganti ?
K untuk Kombinasi ? Apa yang bisa digabungkan
A untuk Adaptasi ? Ide mana yang bisa dipinjam?
M untuk Modifikasi ? Apa yang bisa dirubah sedikit ? atau mungkin di perbesar?
P untuk Penggunaan lain? Bisa dipakai untuk apa lagi ya?
E untuk Eliminasi? Apa yang bisa dikurangi?, bisakah diperkecil?
R untuk Reverse ? Bisakah dibalik? Ditata dengan cara berbeda? Diatur dengan cara lain?
Misalkan tantangannya adalah: ”Bagaimana cara mendesain strapless supaya lebih menarik?”
Mula-mula kita tentukan dulu bagian bagian yang bersangkutan dengan strapless. Misalnya:
a. seberapa besar ukuran strapless
b. seberapa banyak kapasitas strappless
c. strapless yang didesain ditujukan untuk apa
d. strapless yang didesain ditujukan untuk siapa
e. warna apa yang bisa jadi pilihan
f. dari bahan apa saja strapless ini bisa dibuat
g. strapless ini identik dengan apa
h. dan lain-lain (kita bisa memperolehnya dari mind mapping)
Kemudian, gunakan pertanyaan SKAMPER untuk menghasilkan berbagai ide baru yang bisa mengarah pada upaya untuk mendesain sebuah strapless lebih menarik. Sebagai contoh misalnya:
Subtitusi:
Apa yang bisa disubstitusi dari bahan? Selama ini strapless terbuat dari bahan besi dengan plastik. Mengapa kita tidak mencoba desain dengan bahan dari besi dan kayu. Tujuannya agar ramah lingkungan misalnya.
Untuk menemukan ide menggunakan substitusi, tanyakan:- Apa yang bisa disubstitusikan? Siapa lagi? Apa lagi?
- Dapatkah aturannya diubah?
- Ramuan lain? Bahan lain?
- Proses dan prosedur lain?
- Kekuatan lain?
- Tempat lain?
- Pendekatan lain?
- Apa lagi sebagai gantinya? Bagian apa lagi selain ini?
Kombinasi:
Apa saja yang bisa dikombinasikan untuk menghasilkan sebuah strapless? Misal strapless didesain dengan kombinasi warna yang berbeda, contohnya merah dengan biru. Atau kita juga dapat mengkombinasikan strapless dengan benda fungsi lain. Ini juga bisa masuk dalam poin Penggunaan Lain.
Untuk melakukan kombinasi, tanyakan- Ide apa yang bisa dikombinasikan?
- Dapatkan kita mengkombinasikan tujuan?
- Bagaimana bila divariasikan?
- Bagaimana bila dicampur, dilebur, atau dimainkan bersama?
- Mengkombinasikan bagian-bagian?
- Benda apa yang bisa digabungkan dengan ini?
- Bagaimana cara mengemas sebuah kombinasi?
- Apa yang bisa dikombinasikan untuk membuatnya lebih berguna?
- Bahan-bahan apa yang dapat dikombinasikan?
- Mengkombinasikan daya tarik?
Adaptasi:
Apa yang bisa diadaptasikan untuk desain strapless? Misalnya desain strapless untuk anak-anak. Jika strapless biasa mungkin bisa berbahaya karena jika tidak hati-hati bisa melukai tangan anak-anak. Maka perlu didesain sebuah strapless yang aman digunakan untuk anak-anak, misalnya desain strapless dengan penutup, sehingga bagian penjepitnya berada di dalam penutup, dan tidak melukai tangan anak-anak.
Modifikasi:
Apa yang bisa di modifikasi dari bentuk desain strapless? Misalnya kita akan memodifikasi bentuk dari strapless, kita bisa menggunakan bentuk apa saja yang bisa mengispirasi kita, suatu misal bentuk hewan, atau bentuk alat tansportasi, atau bentuk benda-benda langit (bulan sabit, bintang). Bentuk juga disesuaikan panggunanya.
Untuk memodifikasi ide, tanyakan:- Bagaimana bisa diubah menjadi lebih baik?
- Apa yang bisa dimodifikasi?
- Apa ada hal yang baru?
- Mengubah arti, warna, gerakan, suara, bau, bentuk?
- Mengganti warna?
- Perubahan lain?
- Perubahan apa yang dapat dibuat dalam rencana? Dalam proses? Dalam pemasaran?
- Bentuk apa lagi yang bisa dibuat? Kemasan apa lagi?
- Dapatkah kemasan dikombinasikan dengan bentuknya?
Penggunaan Lain:
Penggunaan lain apa yang bisa dimanfaatkan dari desain strapless ini? Bisa saja bentuk strapless ini didesain sedemikian rupa sehingga bisa juga digunakan untuk melubangi kertas, untuk hiasan di kantor, sebagai penahan kertas, dapat juga digunakan untuk sebuah gunting. Tentu saja bentuknya mengikuti funsi lain yang dihasilkan strapless ini.
Untuk menemukan kegunaan lain, tanyalah:- Untuk apa lagi ini bisa dipakai?
- Apakah ada cara baru untuk menggunakannya?
- Ada kegunaan lain yang bisa dimodifikasi?
- Apa lagi yang bisa dibuat dengan hal ini?
- Pengembangan baru? Pemasaran baru?
Eliminasi:
Hal-hal apa yang bisa dieliminasi dari desain strapless ini? Mungkin saja kita bisa menghilangkan bagian depan dari strapless, sehingga strapless menjadi lebih kecil, ringkas dan mudah dibawa kemana-mana.
Temukan hal-hal yang dapat mereduksi, mengeliminasi, merampingkan, menghilangkan, dan memperkecil dengan menanyakan pertanyaan berikut:- Bagaimana kalau ini berukuran lebih kecil?
- Apa yang harus saya buang?
- Perlukah saya membaginya? Membagi dua? Memisahkan menjadi beberapa bagian?
- Mengecilkan masalah?
- Merampingkan? Membuat miniatur? Meringkas? Memadatkan?
- Mengurangi? Menghapus?
- Dapatkah aturan ini dieliminasi?
- Apa yang tidak perlu?
Reverse (Mengatur ulang):
Apa saja yang bisa dibalik (reverse) dari cara mendesain strapless ini? Selama ini kita mengenal kalau bentuk strapless terdiri dari 2 balok yang disambungkan dengan sebuah engsel. Tidak pernah terpikir oleh kita untuk mambalik persesi orang-orang bahwa selama ini bentuk strapless adalah seperti itu. Bagaimana jika kita mendesain sebuah strapless yang memang sudah menyatu dengan meja. Suatu misal meja dilubangi sedikit pada ujungnya dan diberi tombol pada atasnya sehingga kita tidak mengetahui bahwa di meja itu ada sebuah strapless.
Hal yang perlu ditanyakan ketika menggunakan prinsip pembalikan adalah:- Dapatkah saya menggeser positif dan negatif?
- Apa kebalikannya?
- Apa sisi negatifnya?
- Haruskah saya balik? Atas sebagai ganti bawah? Bawah sebagai ganti atas?
- Pertimbangkan secara terbalik?
- Membalik peran?
- Melakukan hal yang tak terduga?
Begitu kita sudah melakukan SKAMPER, maka berbagai ide muncul, untuk kemudian dimurnikan lagi dan dicari jalan untuk pelaksanaan atau aplikasinya. Apabila sebuah ide sudah benar-benar dipilih maka langkah selanjutnya adalah memunculkan pertanyaan:”Dengan cara apa saja ide tersebut bisa dimanifestasikan menjadi sebuah kenyataan?”. Dengan menjawab pertanyaan tersebut maka, akan muncul berbagai ide baru, cara baru ataupun pola-pola baru untuk menjawab tantangan yang sudah dituliskan sebelumnya. Kunci sederhana dalam melakukan latihan menggunakan SKAMPER adalah kebebasan berpikir, berpikirlah secara liar. Semakin liar cara berpikir kita semakin banyak ide yang akan muncul. Sebagai peringatan untuk anda. Musuh utama kreativitas adalah editing, cancelling dan judging. Jadi langkah awal untuk melakukan SKAMPER ada kesepakatan untuk tidak melakukan editing, cancelling ataupun penghakiman pada saat ide-ide baru sedang dimunculkan. Ada saatnya nanti ide-ide tersebut harus dimurnikan, tapi bukan sekarang, bukan saat ide-ide itu baru muncul.
SKAMPER adalah suatiu cara berpikir yang gila namun tetap cerdas dan kreatif
Sumber : http://bloomlaboratory.com/teknik-kreativitas-skamper.html & http://ryan-unlimited.blogspot.com/2009/05/skamper.html